Sehat Jasmani
Hampir tidak
ada yang menyangkal bahwa kesehatan merupakan aset kekayaan yang nilainya tiada
tara. Ketika Allah sedang menguji dengan
mencabut nikmat kesehatan dari tubuh seseorang, maka orang tersebut segera
mencari pengobatan meskipun dengan biaya yang mahal dan tempat yang jauh
sekalipun. Sayangnya, hanya sedikit orang yang penduli dan memelihara nikmat
kesehatan.
Maka tidak
berlebihan bila Rasulullah SAW pernah bersabda ”Dua nikmat yang sering kali
manusia melupakan oleh keduanya, yaitu kesehatan dan waktu luang”. (HR
Bukhari).
Dalam hadis
lain juga diingatkan ”jagalah kesehatanmu sebelum datang sakitmu”. Kesehatan disini lebih dimaknai secara
fisik atau keshatan tubuh secara lahir. Menjaga kesehatan fisik atau jasmani tidak
boleh diabaikan sama halnya dengan menjaga kesehatan batin.
Kesempurnaan manusia selain terletak pada anugerah
kekuatan akal juga karena kekuatan dan kesehatan jasmaninya. Dengan
jasmani yang sehat dan kuat manusia dapat menyelesaikan berbagai urusan,
melaksanakan ibadah dengan baik dan memberi pertolongan kepada orang lain, dan
sebagainya.
Jika fisik lebih
sehat dan kuat maka lebih banyak yang dapat diperbuat dan akan lebih baik lagi
kualitas keimanan seseorang. Misalnya, sujud dengan kepala pusing itu berbeda
dengan sujud dalam keadaan sehat, tahajud dalam keadaan fit akan lebih nikmat
daripada tahajud dalam keadaan sakit.
Menjaga kesehatan fisik dapat dilakukan dengan
berolahraga dan mengatur pola makan yang benar. Rasulullah SAW sering
menyempatkan diri untuk berolahraga. Terkadang beliau berolahraga sambil bermain dengan anak-anaknya. Kaum
muslim yang akan berlaga di medan perang berjihad melawan kaum kafir juga
dipilih yang memiliki kekuatan dan kesehatan fisik prima.
Beliau juga memerintahkan agar
belajar dan mengajarkan kepada anak-anak memanah, berlari, renang dan menunggang kuda. Saat ini beragam bentuk olahraga dikenal masyarakat seperti
sepak bola, voly, silat, tenis, bersepeda dan sebagainya.
Menjaga kesehatan dapat dilakukan
dengan mengatur pola makan. Meski tampak sederhana namun ternyata pola makan sangat berpengaruh dalam
kesehatan. Sebagaimana dicontohkan, Rasulullah SAW sangat memperhatikan pola
makan dan beliau terbukti memiliki tubuh yang sehat, kuat dan bugar.
Dikisahkan
ketika Kaisar Romawi mengirimkan bantuan dokter ke Madinah, ternyata selama
setahun dokter tersebut kesulitan menemukan orang yang sakit. Dokter tersebut
bertanya tentang rahasia kaum muslimin yang sangat jarang mengalami sakit. Rasulullah
saw bersabda, “Kami adalah kaum yang tidak makan kecuali sudah betul-betul
lapar dan apabila makan kami berhenti sebelum kekenyangan.”
Seumur hidupnya, Rasulullah hanya pernah
mengalami sakit dua kali sakit. Pertama, ketika diracun oleh seorang wanita
Yahudi yang menghidangkan makanan kepada Rasulullah saw di Madinah. Kedua, sakit
ketika menjelang wafatnya. “Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai
Allah dari pada mukmin yang lemah dalam setiap amal kebaikan“ (HR Muslim).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar