Minggu, 17 April 2011

Sehat Jasmani


Sehat Jasmani


Hampir tidak ada yang menyangkal bahwa kesehatan merupakan aset kekayaan yang nilainya tiada tara. Ketika Allah sedang menguji dengan mencabut nikmat kesehatan dari tubuh seseorang, maka orang tersebut segera mencari pengobatan meskipun dengan biaya yang mahal dan tempat yang jauh sekalipun. Sayangnya, hanya sedikit orang yang penduli dan memelihara nikmat kesehatan.
Maka tidak berlebihan bila Rasulullah SAW pernah bersabda ”Dua nikmat yang sering kali manusia melupakan oleh keduanya, yaitu kesehatan dan waktu luang”. (HR Bukhari).
Dalam hadis lain juga diingatkan ”jagalah kesehatanmu sebelum datang sakitmu”. Kesehatan disini lebih dimaknai secara fisik atau keshatan tubuh secara lahir. Menjaga kesehatan fisik atau jasmani tidak boleh diabaikan sama halnya dengan menjaga kesehatan batin.
Kesempurnaan manusia selain terletak pada anugerah kekuatan akal juga karena kekuatan dan kesehatan jasmaninya. Dengan jasmani yang sehat dan kuat manusia dapat menyelesaikan berbagai urusan, melaksanakan ibadah dengan baik dan memberi pertolongan kepada orang lain, dan sebagainya.
Jika fisik lebih sehat dan kuat maka lebih banyak yang dapat diperbuat dan akan lebih baik lagi kualitas keimanan seseorang. Misalnya, sujud dengan kepala pusing itu berbeda dengan sujud dalam keadaan sehat, tahajud dalam keadaan fit akan lebih nikmat daripada tahajud dalam keadaan sakit.
Menjaga kesehatan fisik dapat dilakukan dengan berolahraga dan mengatur pola makan yang benar. Rasulullah SAW sering menyempatkan diri untuk berolahraga. Terkadang beliau berolahraga sambil bermain dengan anak-anaknya. Kaum muslim yang akan berlaga di medan perang berjihad melawan kaum kafir juga dipilih yang memiliki kekuatan dan kesehatan fisik prima.
Beliau juga memerintahkan agar belajar dan mengajarkan kepada anak-anak memanah,  berlari, renang dan menunggang kuda. Saat ini beragam bentuk olahraga dikenal masyarakat seperti sepak bola, voly, silat, tenis, bersepeda dan sebagainya.
Menjaga kesehatan dapat dilakukan dengan mengatur pola makan. Meski tampak sederhana namun ternyata pola makan sangat berpengaruh dalam kesehatan. Sebagaimana dicontohkan, Rasulullah SAW sangat memperhatikan pola makan dan beliau terbukti memiliki tubuh yang sehat, kuat dan bugar.
Dikisahkan ketika Kaisar Romawi mengirimkan bantuan dokter ke Madinah, ternyata selama setahun dokter tersebut kesulitan menemukan orang yang sakit. Dokter tersebut bertanya tentang rahasia kaum muslimin yang sangat jarang mengalami sakit. Rasulullah saw bersabda, “Kami adalah kaum yang tidak makan kecuali sudah betul-betul lapar dan apabila makan kami berhenti sebelum kekenyangan.”
 Seumur hidupnya, Rasulullah hanya pernah mengalami sakit dua kali sakit. Pertama, ketika diracun oleh seorang wanita Yahudi yang menghidangkan makanan kepada Rasulullah saw di Madinah. Kedua, sakit ketika menjelang wafatnya. “Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah dari pada mukmin yang lemah dalam setiap amal kebaikan“ (HR Muslim).

Tidak ada komentar: